Friday, February 10, 2017

Cara Membuat Tanaman Hidroponik Di Rumah

Kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cara membuat tanaman hidroponik di rumah. Teknik menanam hidroponik menggunakan media air ditujukan bagi pemula yang baru mengenal tanaman hidroponik seperti cabe, kangkung, dan tomat. Teknik hidroponik tidak memerlukan peralatan atau pun bahan-bahan ideal yang susah didapat, hanya memanfaatkan peralatan atau bahan yang sudah ada di sekitar seperti botol bekas, botol gantung, dan media tanam sederhana lainnya.


Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara membuat tanaman hidroponik di rumah alangkah baiknya untuk mengetahui bertanam hidroponik. Sederhananya, budidaya hidroponik adalah suatu metode budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tanamnya tapi, memanfaatkan air atau larutan mineral yang bernutrisi yang diperlukan tanaman dan menggunakan sabut pohon kelapa, serat mineral, pasir, pecahan genteng, dan serbuk kayu sebagai pengganti tanah.

Di bawah ini ada beberapa kelebihan dan alasan untuk menanam tanaman dengan cara hidroponik, ialah : 
  • Terbukti lebih hemat daripada menanam konvensional di atas tanah karena tidak perlu untuk menyiram air setiap hari sebab larutan nutrisi yang dibutuhkan tumbuhan sudah tertampung di wadah sehingga yang diperlukan hanya mengontrolnya saja.
  • Memaksimalkan lahan karena tidak memerlukan lahan yang banyak bahkan dapat membuat media tanam dengan bertingkat.
  • Terbukti ramah lingkungan karena tidak menggunakan pestisida yang dapat merusak tanah, cukup menggunakan air 1/20 dari tanaman biasa, dan mengurangi CO2 karena tidak memerlukan kendaraan bermesin.
  • Tidak merusak tanah karena media tanam yang digunakan bukan berupa tanah dan tidak membutuhkan tempat yang luas.
  • Hasil dari tanaman hidroponik dapat dimakan secara keseluruhan karena terbebas dari kotoran dan hama.
  • Dapat memeriksa keadaan akar tanaman dengan jelas secara berkala guna mengontrol pertumbuhannya.
  • Pertumbuhan tanaman lebih cepat dan kualitas dari hasil tanaman dapat terkontrol.
  • Tidak perlu bergantung pada musim untuk menanam tanaman hidroponik karena tanaman ini dapat ditanam kapan saja.
  • Mengurangi pemakaian pupuk.
  • Tidak memerlukan banyak tenaga untuk menanam tanaman hidroponik.
  • Lingkungan tempat bertanam hidroponik cenderung lebih bersih dibandingakan dengan bertanam di atas tanah.
  • Jarang memiliki masalah dengan hama dan penyakit tanaman yang dikarenakan oleh bakteri, ulat, dan cacing yang banyak ditemui di tanah.
  • Lahan lebih fleksibel karena dapat ditanam di mana saja misalnya di dalam rumah.


Tanaman yang sering ditanam menggunakan teknik hidroponik adalah selada, bayam, lombok, tomat, bak choy, brokoli, sawi, kangkung, kailan, bawang, dan strowbery. Tanaman hidroponik sering menjadi pilihan utama bagi vegetarian karena biasanya vegetarian sangat memerhatikan proses pembuatan makanan dan unsur kimiawinya.

Cara menanam secara hidroponik ada 2 macam teknik utama yaitu :
  • Menggunakan larutan nutrisi
  • Menggunakan media pengganti

Perbedaan dari 2 teknik menanam secara hidroponik adalah :
  1. Pada teknik pertama, tidak memerlukan media tanam yang keras sebagai tempat pertumbuhan akar, cukup hanya menggunakan media larutan nutrisi. Contoh yang sering digunakan dalam teknik larutan nutrisi adalah teknik larutan statis dan teknik larutan alir.
  2. Pada teknik kedua, memerlukan media substisusi untuk menggantikan tanah sebagai tempat pertumbuhan akar. Pada teknik ini, media sabut pohon kelapa, akar atau batang pakis, pecahan batu bata, dan serbuk kayu dimanfaatkan sebagai media substitusi.

Berikut cara menanam hidroponik di rumah menggunakan teknik larutan nutrisi :

1. Teknik larutan statis
Mempunyai arti air atau larutan nutrisi yang tidak perlu dialirkan. Termasuk teknik paling kuno yang sudah dipraktekkan. Dalam teknik ini, tanaman disemai di media tertentu seperti ember plastik, baskom, bak semen, atau tangki. Usahakan memilih media yang berwarna gelap karena untuk menghindari tumbuhnya lumut di dalam bak larutan.

Karena air bernutrisi tidak dialirkan maka ketinggian air bernutrisi diusahakan serendah mungkin sehingga akar berada di atas air bernutrisi. Dengan demikian tanaman akan memperoleh oksigen yang cukup. Untuk menghasilkan gelembung O2 dalam air bernutrisi, dapat menggunakan pompa akuarium. Larutan diganti secara berkala atau saat air bernutrisi turun di bawah ketinggian tertentu bisa diisi lagi dengan air bernutisi yang baru.

2. Teknik Larutan Alir
Adalah cara bertanam hidroponik yang dilakukan dengan cara mengalirkan terus menerus larutan nutrisi dari tangki besar ke akar tanaman. Teknik ini mudah untuk diatur karena suhu dan larutan nutrisi dapat diatur di tangki besar.

Menanam Hidroponik sistem Wick

Bisa disebut juga sistem sumbu. Sistem ini menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah ke atas. Sistem ini adalah sistem termudah dan murah. Bahan yang dibutuhkan adalah botol bekas berukuran 600 ml, rokcwool, dan sumbu kompor.


Cara membuat media tanam hidroponik :
  • Botol air mineral dipotong menjadi 2 bagian.
  • 2 sisi bagian atas leher botol dilubangi menggunakan solder.
  • Masukkan sumbu kompor melalui 2 lubang tadi.
  • Botol dipasang terbalik.
  • Media tanam sudah siap dipakai.

Cara menyemai benih :
  • Rockwool dipotong dengan ukuran 2,5x2,5.
  • Rockwol disemprot air kecil-kecil lalu ditempatkan di nampan.
  • Bagian tengah rockwool dilubangi dengan lidi selebar 2 mm.
  • Benih dimasukkan ke lubang yang sudah dibuat.
  • Tutup wadah dengan kantong plastik hitam dan ditempatkan di tempat teduh selama 1 - 2 hari.
  • Jemur benih di bawah sinar matahari setiap hari.
  • Jaga rockwool tetap basah.
  • Jika sudah tumbuh daun sejati pindahkan tanaman ke media hidroponik.

Demikian cara memnuat tanaman hidroponik di rumah. Semoga bermanfaat.

Artikel Terkait